Frekuensi SCTV MPEG 2 / MPEG 4 di Telkom 4 Terbaru 2023
Home » Elektronik » Frekuensi SCTV MPEG 2 / MPEG 4 di Telkom 4 Terbaru 2023

Frekuensi SCTV MPEG 2 / MPEG 4 di Telkom 4 Terbaru 2023

Javasiana.com 12 Juni 2022

Berdasarkan Peraturan Menteri mengenai Penyelenggaraan Penyiaran, siaran televisi analog akan digantikan siaran televisi digital paling lambat tanggal 2 November 2022. Karena peralihan ini, maka frekuensi semua televisi termasuk frekuensi SCTV, akan berubah.

Pemerintah mengklaim siaran televisi digital dengan sistem kompresi dan modulasi sinyal digital mampu menghadirkan kualitas gambar dan suara lebih jernih. Dengan demikian, peralihan ini akan sepenuhnya menguntungkan masyarakat.

Persiapan Peralihan ke TV Digital

Selama ini masyarakat di pelosok selalu terlambat atau bahkan tidak menerima informasi sama sekali dari pemerintah pusat. Hal ini disebabkan kendala akan infrastruktur yang belum sampai ke pelosok negeri. Dengan adanya TV digital, Kominfo berharap kendala ini akan teratasi. Masyarakat perkotaan dan pedesaan dapat menerima informasi yang sama.

Wacana akan TV digital telah dimulai sejak sebelum Pandemi. Ketika masa transisi akan dimulai, Pandemi melanda, sehingga pemerintah memutuskan untuk menundanya. Sejak akhir tahun lalu pemerintah akhirnya resmi memulai masa transisi, dan per April 2022 nanti, kebijakan ASO (Analog Switch Off) akan dibeelakukan secara bertahap di beberapa daerah.

Ada tiga tahapan peralihan TV analog ke digital sesuai daerah yang ditentukan pemerintah sebelumnya, yaitu tahap I dimulai pada tanggal 30 April 2022, lalu tahap II akan dilakukan pada 31 Agustus 2022. Terakhir, tahap III pada 2 November 2022, yang juga akan menjadi hari terakhir TV analog beroperasi.

Sebelum November nanti, semua televisi analog masih bisa siaran, dan masyarakat pun masih bisa menonton. Begitu pula channel tv yang sudah memulai proses siaran digital, sudah bisa ditonton masyarakat yang memiliki tv digital.

Seiring dengan isu ini, TV analog dan TV digital memiliki frekuensi yang berbeda, karena pergantian satelit. Satelit Palapa D yang telah habis masa operasinya sejak 31 Agustus 2020 lalu, kini digantikan satelit Telkom-4 dan BRIsat. Dengan demikian, ketika akan Beralih ke TV digital, Anda perlu mengatur ulang frekuensi saluran TV terlebih dahulu. Untuk itu, lakukan hal-hal berikut:

Baca juga: Frekuensi Trans 7 di Satelit Telkom 4 Terbaru

Frekuensi SCTV di Telkom 4 Terbaru

Frekuensi SCTV

Hal ini bisa di mulai dengan mencari daftar frekuensi digital channel TV Indonesia. Khusus untuk frekuensi SCTV ada di nomor berikut 4005 Mhz H 9000. Lebih lengkap mengenai daftar frekuensi SCTV di Telkom 4 anda bisa simak daftar yang ada dibawah ini.

  • Frekuensi SCTV Dan Indosiar Mpeg4 : 4121 H 12250
  • Frekuensi K-VISION SCTV Dan Indosiar : 4060V31000
  • Frekuensi Nex Parabola SCTV Dan Indosiar : 4180V29800
  • Frekeunsi SCTV Dan Indosiar HD Nusantara: 3934 H 10000
  • Frekuensi SCTV Dan Indosiar Matrik Garuda : 3900V29800

SCTV Frekuensi 4121

KeteranganPenjelasan
Nama ChannelSCTV
Frekuensi4121
PolaritasH (Horizontal)
Symbol rateDVB-S2 12250
SID1
VPID1001
FormatMPEG4-SD
System Encryption

SCTV Frekuensi 4015

KeteranganPenjelasan
Nama ChannelSCTV
Frekuensi4015
PolaritasH (Horizontal)
Symbol rateDVB-S2 7400
SID1
VPID101
FormatMPEG4-HD
System EncryptionXcrypt

Frekuensi SCTV Berdasarkan UHF

Berikut data tabel frekuensi SCTV berdasarkan UHF (Ultra Higs Frequency) atau lebih akrab dengan keterangan siaran teresterial.

NoKotaChannelUHFMHz
1.JakartaSCTV45663.25
2.BandungSCTV52719.25
3.YogyakartaSCTV34575.25
4.SemarangSCTV35583.25
5.SurakartaSCTV34575.25
6.SurabayaSCTV34575.25
7.MalangSCTV46671.25

Setelah itu pastikan siaran TV digital sudah tersedia di kota Anda.

Menangkap Siaran TV Digital

Sebagian besar masyarakat mungkin akan mengira perpindahan siaran ini akan menjadikan aktivitas menonton TV berbayar. Geryantika Kurnia, Direktur Penyiaran Kementerian Kominfo menegaskan, siaran TV digital gratis, tidak perlu membayar biaya langganan.

Perbedaan TV analog dengan digital hanya terletak pada kualitas gambar dan suara yang lebih jernih. Selain itu, kualitas siaran tidaknakan terganggu cuaca, seperti angin kencang dan hujan, seperti pada TV analog.

Baca juga: 4 Cara Menangkap Siaran TV Digital Dengan STB Mudah

Upgrade Perangkat TV Digital

Untuk dapat menonton siaran TV digital, Anda tidak perlu membeli TV yang baru, cukup dengan mengupgrade TV analog lama. Perbedaan kedua siaran tersebut ada pada frekuensinya. Untuk merubah tangkapan sinyal, antena UHF lama Anda masih dapat digunakan, jadi tidak perlu membeli yang baru.

Untuk TV, sebagian besar pesawat televisi analog yang kini digunakan masyarakat daoat disetting ulang agar bisa menangkap siaran TV digital. Jika ternyata TV analognya meruoakan perangkat lama yang tidak bisa dusetting ulang, maka bisa di bantu dengan alat STB (Set Top Box), converter (alat) yang dapat mengubah sinyal TV digital sehingga dapat dibaca TV Analog.

Bagi masyarakat kurang mampu, pemerintah akan menyediakan STB gratis. agar bantuan tidak salah sasaran, pemerintah akan menggunakan data Kemensos.

Untuk memudahkan perpindahan frekuensi ini, pemerintah akan memproduksi STB secara masif sehingga harganya terjangkau dan tersebar merata di Indonesia.

Baca juga: Harga dan Cara Pasang STB untuk TV Analog

Kenapa Pemerintah Harus Mengubah Kebijakan Agar Masyarakat Menggunakan TV Digital?

Langkah ini merupakan upaya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam mendukung optimasi layanan telekomunikasi seluler. Terutama di pita frekuensi 700 MHz yang selama ini digunakan untuk siaran TV analog, akan dialihkan untuk kebutuhan broadband.

Agar tetap dapat menikmati siaran TV, mastarakat diimbau untuk beralih ke TV digital. Lantas apa ciri-ciri TV digital yang bisa menerima siaran digital?

Perbedaan TV Digital dan TV Analog

Bagaimana cara membedakan TV digital dengan TV analog? Berikut adalah ciri-ciri TV digital yang mudah dikenali masyarakat.

  • Ciri-ciri TV digital Tak lagi berbentuk “tabung” Salah satu cara mudah untuk melihat beda TV analog dan digital adalah dilihat dari bentuknya.
  • TV digital tidak lagi berukuran besar dan berat kayaknya TV tabung. Kebanyakan TV digital justru mengusung desain bodi yang ramping dan tipis.
  • Layar TV digital juga sudah menggunakan teknologi layar Liquid-Crystal Display (LCD) atau Light-Emitting Diode (LED).
  • Layar tipis belum tentu TV digital Meski sudah memiliki layar yang tipis, namun sebuah TV belum tentu dapat dikategorikan sebagai TV digital.
  • TV digital dibekali dengan fitur yang mendukung pencarian siaran digital (DTV). Artinya, pengguna dapat mencari dan menyaksikan siaran TV secara langsung.

Fitur ini tidak dimiliki oleh TV LED dan LCD biasa. Dengan demikian, pengguna membutuhkan set top box (STB) DVB-T2 tambahan untuk mengakses siaran TV digital. Dilengkapi decoder DVB-T2 Pada keterangan spesifikasi, TV digital sudah dilengkapi dengan decoder DVB-T2 (Digital Video Broadcasting-Terrestrial second generation).

DVB-T2 berfungsi sebagai penerima sinyal TV digital. Teknologi inilah yang memungkinkan TV untuk bisa mengakses siaran TV secara langsung tanpa harus menggunakan antena eksternal atau set-top-box (STB) DVB-T2.

Kualitas Gambar Jernih

Kualitas gambar lebih jernih Selain dari segi bentuk, kualitas gambar dan audio yang dimiliki TV digital terbilang jauh lebih baik dibanding TV analog.

Dihimpun KompasTekno dari Life Wire, Rabu (16/6/2021), TV digital dapat menampilkan kualitas gambar pada resolusi High Definition (HD) hingga 4K. Bahkan tak sedikit dari TV digital yang sudah dilengkapi dengan teknologi surround-sound, salah satunya termasuk Dolby Audio. Itulah cara untuk mengetahui ciri-ciri TV digital, dan bedanya dengan TV analog.

Pengguna TV analog tak lantas harus mengganti TV analognya menjadi TV digital. Mereka cukup membeli/memasang set top box (STB) DVB-T2 untuk menikmati siaran TV digital di Indonesia.

STB merupakan sebuah alat yang dapat mengonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara, sehingga dapat ditampilkan di TV analog biasa. Pengguna yang sudah menggunakan digital menjadi gambar dan suara, sehingga dapat ditampilkan di TV analog biasa. Pengguna yang sudah menggunakan STB tidak lagi perlu mengganti TV analog yang dimiliki.

Namun, pengguna harus menggunakan antena digital sebagai penangkap sinyal digital. Selanjutnya, antena tersebut akan mengubah sinyal digital yang akan diolah TV menjadi output tampilan dan suara pada TV analog. STB sendiri sudah diperjual-belikan secara bebas dan bisa didapatkan melalui marketplace dengan harga yang bervariasi.

Baca juga: Mengenal STB dan Cara Kerjanya dalam Rangka Migrasi Televisi Digital

Cara Mengubah Frekuensi SCTV dari Analog ke Digital

Dengan mengatur frekuensi terbaru, Anda dapat menyaksikan semua channel TV Digital di Indonesia secara gratis. Berikut langkah-langkah mengubah frekuensi SCTV dari analog ke digital:

1. Sambungkan STB DVB T2

Sambungkan STB DVB T2 ke TV lama (analog), dan pastikan TV berfungsi normal. Jika muncul dialog box meminta Anda memasukan kode pos wilayah, input saja.

2. Pengaturan / Setting

Selanjutnya hidupkan TV lalu ubah saluran ke mode AV, kemudian pilih menu Pengaturan. Setelah itu pilih Auto Scan untuk mulai mencari sinyal siaran TV digital.

3. Pilih Frekuensi

Tunggu Auto Scan bekerja mencari dan memindahkan saluran analog ke digital. Jika sudah ditemukan, akan muncul sendiri frekuensi televisi yang tersedia.

4. Pilih Standar Gambar

Pilih kualitas gambar, mulai dari Standard Definition (SD) di MPEG2 dan High Definition (HD) di MPEG4.

Masyarakat bisa menyaksikan tayangan pada siaran TV digital ini dengan kualitas gambar yang lebih baik.

Tak hanya itu, bisa juga mengubah resolusi TV dari Standard Definition (SD) hingga High Definition (HD).

Cara setting frekuensi TV analog ke TV digital cukup mudah, Anda dapat mengatur parameter transponder sesuai settingan di artikel ini.

Setelah Anda TV analog mengganti frekuensi terbarunya maka dapat melihat tayangan RCTI, SCTV, Indosiar, Trans TV dan lainnya dengan kualitas lebih baik.

Javasiana.com

Pecandu teknologi, Suka berbagi tips dan trik bermanfaat untuk anda semua.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Artikel Terkait