Mengenal STB dan Cara Kerjanya dalam Rangka Migrasi Televisi Digital
Home » Elektronik » Mengenal STB dan Cara Kerjanya dalam Rangka Migrasi Televisi Digital

Mengenal STB dan Cara Kerjanya dalam Rangka Migrasi Televisi Digital

Javasiana.com 3 Maret 2022

Informasi berupa berita dan hiburan baik di tingkat daerah, nasional, atau internasional dapat dijangkau menggunakan televisi. Gangguan pada televisi tidak jarang terjadi karena susahnya sinyal yang sampai pada daerah dimana televisi tersebut berada.

Akibatnya pemirsa hanya bisa menonton hiburan berupa kumpulan semut abu-abu sebab sinyal siaran tersebut tidak menjangkau beberapa daerah. Dengan mengenal STB dan cara kerjanya dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah tersebut. 

Bagaimana STB dapat melakukan pekerjaan yang luar biasa tersebut pada siaran televisi? Inilah penjelasannya untuk Anda.

Baca juga: 4 Cara Menangkap Siaran TV Digital Dengan STB Mudah

Daftar Isi :

TV Analog vs TV Digital, Mana Yang Lebih Baik?

Mengenal STB dan Cara Kerjanya

Tampilan titik-titik abu yang ada pada televisi dapat muncul karena menggunakan TV analog. Antena sebagai penangkap sinyal pada TV analog membantu dalam penayangan siaran. 

Sehingga semakin jauh letak antena dari stasiun pemancar, maka sinyal yang diterima akan melemah dan gambar yang dimunculkan pada pesawat televisi menjadi buruk dan berbayang.

Berbeda dengan TV analog, televisi digital hanya memiliki dua opsi status dalam penyiaran tayangan yaitu terima atau tidak. Televisi digital akan menayangkan siaran jika sinyal dapat ditangkap dan program siaran tidak akan tayang jika sinyal tidak diterima sehingga tidak timbul bayang-bayang abu. 

Kemampuan TV digital tersebut dikarenakan penggunaan frekuensi radio VHF/UHF yang sama dengan TV analog namun menggunakan modulasi digital (bit-bit data) dan sistem kompresi yang berguna untuk menyebarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi.

Penggunaan bit dalam TV digital ini memberikan gambar berkualitas High Definition Television (HDTV). Tayangan layar lebar hingga rasio 16:9 masih mampu ditayangkan dengan sangat jelas tanpa adanya banyak ruang gambar yang diambil oleh bilah hitam di bagian atas dan bawah layar.

Sesuai dengan peraturan pemerintah melalui Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia Nomor  05 Tahun 2012 menggunakan standar penyiaran televisi digital terestrial DVB-T2 sebagai standar pengembangan TV digital 2007 lalu.

Baca juga: 5 Alasan Harus Pakai TV Digital di Era Modern

Mengenal STB dan Cara Kerjanya  

Mengenal STB dan Cara Kerjanya

Lalu adakah cara agar kemampuan penayangan televisi sesuai dengan anjuran peraturan pemerintah tanpa membeli jenis televisi baru? Mengenal STB dan Cara Kerjanya adalah solusi! 

STB atau set top box adalah sebuah alat yang berguna untuk mengubah tampilan televisi analog gambar dan suara seperti TV digital tanpa perlu membeli TV baru. 

Hanya dengan menggunakan antena televisi UHF-VHF maka Anda tidak memerlukan parabola khusu untuk menangkap sinyal digital. STB juga dapat dipasang pada TV analog yang berbentuk tabung. 

Cara kerja dari STB adalah menerima sinyal yang telah ditangkap oleh antena UHF-VHF dan mengolah sinyal tersebut sebagai input. 

Kemudian sinyal yang telah diproses oleh STB akan masuk pada port input televisi dan menampilkan visualisasi yang lebih baik dari segi gambar dan suara sesuai standar TV digital.

Kesimpulan

Jenis STB berbeda-beda sesuai dengan variasi penyiaran televisi. Jenis-jenis tersebut berupa STB DVB-C yang berbentuk kabel, DVB-S berbentuk satelit, DVB-IPTV berupa internet protokol TV. Namun umumnya untuk TV digital sering menggunakan STB DVB-T2. 

Munculnya inovasi pada teknologi mungkin terdengar sedikit rumit karena perlu penyesuaian. Dengan adanya anjuran pemerintah mengenai standar penayangan, migrasi TV analog ke TV digital dapat mulai disemarakkan dengan mengenal STB dan cara kerjanya sebelum memasangnya pada TV Anda. 

Javasiana.com

Pecandu teknologi, Suka berbagi tips dan trik bermanfaat untuk anda semua.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Artikel Terkait